top of page

Kenali Beberapa Jenis APAR dan fungsinya masing-masing !


DI Indonesia umumnya ada 4 jenis APAR dan fungsinya berdasarkan media yang digunakan dalamnya. Berikut penjelasannya ;


1. Dry Chemical Powder

Pemadam serbaguna mencakup berbagai macam kelas api. Media dengan kandungan powder merupakan media yang mengandung beberapa jenis powder dengan kandungannya seperti;


Ammonium Dihydrogen Fosfat, juga dikenal sebagai Monoammunium Fosfat adalah senyawa kimia dengan rumus kimia. MAP adalah bahan utama pupuk pertanian dan beberapa alat pemadam kebakaran. Ini juga memiliki kegunaan signifikan dalam optik dan elektronik. Cocok untuk kebakaran kelas A, B, C dan D

Formula: (NH4) H2PO4; mengandung 12% N (nitrogen) dan 61% P2O5 (fosfat).

Massa molar: 115,03 g/mol

Kelarutan: tidak larut dalam etanol; tidak larut dalam aseton

Titik lebur: 190° C (374° F; 463 K)

Struktur Kristal: tetragonal

NFPA 704 (berlian api): 0 1 0

Indeks bias (nD): 1,525


Potassium Bikarbonat adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia KHCO3. Ini adalah padatan putih.

Massa molar: 100,115 g/mol

Larut dalam: Air

Keasaman (pKa): 10.329 6.351 (asam karbonat)

Kation lain: Kalium Karbonat; Amonium bikarbonat

Anion lain: Kalium Karbonat

LD50 (dosis median):>2000 mg / kg (tikus, oral)


Sodium Bikarbonat, umumnya dikenal sebagai soda kue atau bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Ini adalah garam yang terdiri dari kation natrium dan anion bikarbonat. Sodium bikarbonat adalah padatan putih yang bersifat kristal, tetapi sering muncul sebagai bubuk halus.

Massa molar: 84.007 g/mol

ID IUPAC: Sodium Hydrogen Carbonate

Kepadatan: 2,2 g/ cm³

Formula: NaHCO3

Larut dalam: Air


Sodium Chloride Kelas D

Serbuk kelas D adalah serbuk pemadam kebakaran Dry Chemical bahan dasar Sodium Chloride yang cocok untuk memadamkan kebakaran kelas D yang berbahan logam seperti magnesium, alumunium, alkali, dll. Serbuk D dirancang untuk digunakan dalam alat pemadam portabel dan sistem serbuk lainnya.


Zat tersebut mempunya fungsi memutus reaksi kimia pada segitiga api, sehingga api dapat dipadamkan. Powder atau dry chemical powder memiliki titik lebur yang rendah dan partikel yang padat. Media powder ini dapat mencakup berbagai macam kelas api.


2. CO2 (Karbondioksida)

Media dengan kadar gas alam murni (CO2). Tidak menimbulkan arus pendek / korsleting listrik. Sangat baik untuk memadamkan kebakaran di genset, transformer dan panel listrik. Namun media ini tidak disarankan jika digunakan di dalam ruangan sempit karena mengikat oksigen dan akan menyebabkan masalah pada pernafasan.


3. Foam

Tabung APAR berisi larutan kimia yang diberi tekanan N2 atau sistem pencampuran 2 kimia yang membentuk gelembung busa didalamnya terkandung CO2 sebagai pendorong. Sangat efektif untuk kebakaran kelas A dan B. Karena mengandung Aqueous Film-Forming Foam. Namun, media foam tidak bisa digunakan pada kelas kebakaran C (elektrikal) karena media foam bersifat konduktor dan bisa memperparah korsleting.


4. Clean Agent

Setelah halon dilarang beredar karena tidak ramah lingkungan dan bisa merusak ozon munculah APAR bermedia clean agent berbasis gas cair sebagai pengganti halon. Media ini berbentuk liquid ketika masih di dalam tabung, namun berubah menjadi gas ketika disemprotkan ke titik api. Media yang ramah lingkungan dan mampu memadamkan resiko kebakaran kelas A, B dan C dengan sifat non-konduktif, non-korosif dan bebas residu (tidak meninggalkan bekas) sehingga tidak berbahaya bagi manusia dan juga tidak merusak ozon. Sangat cocok untuk proteksi kebakaran perangkat elektronik. Media ini salah satunya mengandung gas SV-36 (HFC-236fa Hydrofluorocarbo)


Nah itulah penjelasan beberapa jenis media di APAR. Jadi segera ketahui jenis media apa yang tepat untuk digunakan sesuai kebutuhan anda sedini mungkin untuk meminimalisir risikonya.



bottom of page