Sistem alarm kebakaran, adalah sistem keselamatan yang dirancang khusus untuk mendeteksi dan memberikan peringatan dini pada saat kebakaran. Fire alarm biasanya selalu ada di bangunan-bangunan besar seperti perkantoran, mall, rumah sakit dll. Tujuannya untuk memberi peringatan dini kepada penghuni gedung agar segera melakukan evakuasi diri pada saat terjadi kebakaran sesuai dengan prosedur evakuasi keadaan darurat kebakaran.
Fire alarm sistem ini bisa bekerja secara otomatis dengan mengeluarkan bunyi alarm setelah komponen detector mendeteksi tanda-tanda kebakaran. Setelah alarm menyala, maka dapat segera dilakukan evakuasi dan mengikuti standar tanggap darurat yang ada di gedung tersebut.
Fire alarm sistem ini terhubung dengan control panel sebagai otak untuk pendeteksian kebakaran dan sistem alarm. Alat ini yang memproses masukan dari input manual atau otomatis yang kemudian akan diteruskan menjadi tanda darurat kebakaran. Baik berupa bunyi, lampu, atau panggilan telepon darurat.
Komponen lain yang termasuk dalam fire detection sistem adalah smoke detector, heat detector, dan flame detector. Fungsi dari ketiga jenis detektor ini sama, yaitu mendeteksi tanda-tanda terjadinya kebakaran. Namun, cara kerja ketiga system sensor tersebut berbeda dalam mendeteksi kebakaran. Cara kerja fire detection sistem tersebut adalah sebagai berikut:
Smoke detector: Melakukan identifikasi asap yang mengenai detector, sehingga munculnya asap di sekitar ruangan akan membunyikan alarm.
Heat detector: Bekerja berdasarkan suhu panas, yaitu saat ruangan tersebut mencapai suhu tertentu akibat kebakaran, maka alarm akan menyala.
Flame detector: Bekerja dengan menggunakan sinar ultraviolet dan inframerah untuk mendeteksi adanya api pada area yang diproteksi.